Karakteristik Arus Elektrolisis Air Untuk Menghasilkan Air Alkali dan Asam
Nama: MARINTAN SIMBOLON
Nim:1106223046
Kelas:TR-46-01
A.JUDUL PERCOBAAN
Mengukur tegangan arus elektrolisis air
B.TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui tingkat tegangan arus ketika mengelektrolisis air untuk menghasilkan air alkali dan asam
C.ALAT DAN BAHAN
1.Teko
2.Kabel
3.Air
4.Steker
5.Lampu LED
6.Resistor 100 k
7.Batang karbon
8.Batang stainless
9.Kapas
10.TDS
11.power meter digital
12.Stopwatch
D.KAJIAN TEORITIS
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui 5 air tersebut. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH- ). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari karakteristik arus elektrolisis air mineral untuk menghasilkan hidrogen,basa dan air asam.Dengan adanya medan listrik,ion positif akan tertarik ke katoda sedangkan ion negatif akan tertarik ke anoda. Setara rangkaian dapat digambarkan sebagai rangkaian transien RLC. Komponen dioda memastikan bahwa arus elektrolitik adalah arus searah. Sakelar S membagi waktu peralihan t1, t2, dan t3. Pada tahappertama hingga t1,arus elektrolit meningkat secara eksponensial, seperti halnya arus pengisian induktor(L). Molekul dalam air minum mengalami sifat magnetik.Arah ion dipol yang asalnya acak,akanberkobar secara teratur dengan arah medan listrik. Pada tahap kedua hingga t2,arus elektrolit berkurang secara eksponensial,seperti arus pengisian kapasitor (C). Pada tahap ke-3, mulai t3, hingga cenderung konstan, seperti halnya arus yang mengalir melaluiresistor(R).Faktor yang mempengaruhi elektrolisis air yaitu, kualitas elektrolit, suhu, tekanan, resistansi elektrolit, material dari elektroda, dan material pemisah.
Gambar
1. Elektrolisis Air
Beda potensial yang dihasilkan oleh
arus listrik antara anoda dan katoda akan mengionisasi molekul air menjadi ion
positif dan ion negatif. Pada katoda terdapat ion postif yang menyerap elektron
dan menghasilkan molekul ion H2, dan ion negatif akan bergerak menuju anoda
untuk melepaskan elektron dan menghasilkan molekul ion O2. Reaksi total
elektrolisis air adalah penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen
akan muncul di katoda, yaitu elektroda yang terhubung ke arus negatif dan
oksigen di anoda, yaitu elektroda yang terhubung ke arus positif.
F.DATA PENGAMATAN
Dalam melakukan analisis karakteristik
arus dalam proses elektrolisis air , percobaan
elektrolisis dilakukan tiga kali untuk jenis air(kran,air garam,air le-minerae) dengan TDS yang berbeda.
Pengukuran arus menggunakan meteran listrik digital.Tujuan dari percobaan ini
adalah mengetahui karakteristik arus elektrolisis pada pembuatan air alkali dan
air asam.Grafik 1,2,3 menunjukkan hasil pengukuran arus elektrolisis pada waktu
nyata untuk air jenis 1,2, dan 3 dengan TDS 226,248,184.Arus elektrolisis diukur
setiap 10 menit dalam jangka waktu 3 jam. Pada tahap awal arus elektrolisis meningkat
hingga mencapai puncaknya.Pada tahap kedua arus menurun, dan pada tahap ketiga
arus cenderung naik turun. Sistem instrumentasi elektrolisis yang dirancang
disebut wadah ionisasi air, Portable Water Ionizer (PWI), dibuat dengan volume
tetap maksimum 1,4 liter. Wadah tersebut dibagi menjadi dua untuk sisi anoda
dan katoda yang masing-masing memiliki volume 20ml dan 1200 ml, dipisahkan oleh
membran. Elektroda terbuat dari karbon grafit dan stainless steel (SS),
ditempelkan pada tutup teko dengan panjang 12 cm, diameter 1 mm, jarak antar
elektroda 7 cm. Beberapa lubang dilubangi pada sisi anoda botol untuk diisi
dengan membran kapas, dengan luas lubang sekitar 1 cm2 .







.png)
.png)
Komentar
Posting Komentar